Rabu, 15 April 2015

KULTUR JARINGAN

Pengertian Kultur jaringan
Kultur jaringan dikenal juga dengan sebutan tissue culture.
- Kultur = budidaya
- Jaringan = sekelompok sel yg mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
Jadi, Kultur Jaringan adalah membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Kultur Jaringan diartikan pula dengan memelihara & menumbuhkan organ tanaman (embrio, tunas, bunga dsb) atau jaringan tanaman (sel, kalus, protoplast) pada kondisi aseptik.

Tujuan kultur jaringan
1 Memeroleh bibit tanaman baru yang lebih baik
2.Lebih cepat dabn lebih banyak, dalam waktu yang tidak terlalu lama ddengan anakan yang seragam
3. Memperbanyak tanaman dengan sfat seperti induknya
4. Perbanyakan tanaman denngan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit karena dilakukan secara aseptik
5. Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial

Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil.

Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.

Pengertian, Teknik dan Manfaat Kultur Jaringan

Teknik kultur jaringan 
Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Teknik kultur jaringan suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptic( in vitro) diletakkan dan dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril. dengan cara demikian sebaian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan kedalam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut planlet.

Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dalam jumlah yang besar.

Pelaksanaan teknik kultur jaringan tanaman ini berdasarkan teori sel sperti yang dikemukakan oleh Schleiden, yaitu bahwa sel mempunyai kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan  totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel, darimana saja sel tersebut diambil, apabila diletakkan dilingkungan yang sesuai akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.

Teknik kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi.

Syarat-syarat :
- Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukkan kalus, syarat –syarat tumbuhan eksplan:
1. Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhanya,diharapkan masih terdapat zat tumbuh yang masih
aktif sehingga membantu perkembangan jaringan selanjutnya
2. Eksplan yang diambil beerasal dari bagian daun, akar, mata tunas, kuncup, ujung batang, dan umbi
yang dijaga kelestatranya.
3. Eksplan yang diambil dari bagian yang masih muda (bila ditusuk pisau akan terasa lunak sekali.
- Penggunaan medium yang cocok, keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair.
- Pilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya. Bila menggunakan embrio bagian bji-biji yang lain sebagai eksplan, yang perlu diperhatikan adalah kemasakan embrio, waktu imbibisi, temperatur dan dormansi.

Keuntungan Kultur Jaringan
Ø mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan induknya.
Ø memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul
Ø jumlah yang dihasilkan banyak, tidak terbatas
Ø bibit terhindar dari hama penyakit
Ø perbanyakan tumbuhan/kultur jaringan dapat dilakukan secara cepat dan hemat waktu
Ø Pengadaan bibit tidak tergantung musim
Ø Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak
Ø Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah

Kuntungan Kultur Jaringan dalam Budidaya Buah:
Ø Ukuran buah yang di hasilkan ukuranya seragam
Ø Rasanya seragam
Ø warnanya menarik dan memiliki sifat menguntungkan lainya

Kerugian Kultur Jaringan dalam Budidaya Buah
Ø Tidak dapat merubah tanaman atau buah yang dihasilkan
Ø Dalam kultur sel hewan, tidak dapat menghasilkan individu baru kecuali kultur embrio

Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringanjaringan hidup. Oleh karena itu , organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.


Media Kultur Jaringan
Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair.
·  Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar.
· Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro.

Media Murashige dan Skoog (MS) sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman. Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme, dan vitamin pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk  regulasi.

Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur.

Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan  adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya. Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.

Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
1. Melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal,
2. Melalui pembentukan tunas adventif,
3. Embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.

Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan.
1. Jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan  pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang.
2. Jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.
Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang
atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

Cara Kultur Jaringan
Untuk mendapatkan varietas baru melalui kultur jaringan dapat dilakukan dengan cara:
1. Isolasi protoplas dari 2 macam varietas yang difusikan. Atau dengan cara isolasi khloroplas suatu jenis tanaman yang dimasukkan kedalam protoplas jenis tanaman yang lain, sehingga terjadi penggabungan sifat-sifat yang baik dari kedua jenis tanaman tersebut hingga terjadi hibrid somatic
2. Dengan menyuntikkan protoplas dari suatu tanaman ketanaman lain.
Contohnya transfer khloroplas dari tanaman tembakau berwarna hijau ke dalam protoplas tanaman tembakau yang albino, hasilnya sangat memuaskan karena tanaman tembakau menjadi hijau pula. Contoh lain adalah keberhasilan mentrasnfer khloroplas dari tanaman jagung ke dalam protoplas tanaman tebu hasilnya memuaskan .

Cara pengolahan:
1.Kultur jaringan hanya memerlukan sedikit bagian pucuk tumbuhan yang mengandung jaringan muda yang bersifat meristematik. Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut eksplan
1. Mula-mula eksplan dicuci dengan alcohol 70%,agar steril kemudian dimasukkan dalam medium (kultur ) dan dihindarkan dari kontaminasi mikroorganisme
2. Eksplan tadi sel-selnya akan berkembang menjadi kalus(gumpalan sel yang belum berdiferesiensi)
2. Sel kalus diambil, kemudian dikultur selanjutnya sel kalus akan membelah diri dan menghasilkan jutaan sel kalus baru
3. Sel kalus itu kemudian ditumbuhkan membentuk akar, batang, dan daun hingga jadi tanaman baru
yang sifatnya identik dengan induknya

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1) Pembuatan media
2) Inisiasi
3) Sterilisasi
4) Multiplikasi
5) Pengakaran
6) Aklimatisasi

Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.

Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil  kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

Proses Produksi
Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan terdiri atas seleksi pohon induk (sumber eksplan), sterilisasi eksplan, inisiasi tunas, multiplikasi, perakaran, dan aklimatisasi. Eksplan berupa mata tunas, diambil dari pohon induk yang fisiknya sehat. Tunas tersebut selanjutnya disterilkan dengan alkohol 70%, HgCl2 0,2%, dan Clorox 30%. Inisiasi tunas. Eksplan yang telah disterilkan di-kulturkan dalam media kultur (MS + BAP). Setelah terbentuk tunas, tunas tersebut disubkultur dalam media multiplikasi (MS + BAP) dan beberapa komponen organik lainnya.

(Multiplikasi) Multiplikasi dilakukan secara berulang sampai diperoleh jumlah tanaman yang dikehendaki, sesuai dengan kapasitas laborato-rium. Setiap siklus multiplikasi berlangsung selama 2–3 bulan. Untuk biakan (tunas) yang telah responsif stater cultur, dalam periode tersebut dari 1 tunas dapat dihasilkan 10-20 tunas baru. Setelah tunas mencapai jumlah yang diinginkan, biakan dipindahkan (dikulturkan) pada media perakaran.

(Perakaran)perakaran digunakan media MS + NAA. Proses perakaran pada umumnya berlangsung
selama 1 bulan. Planlet (tunas yang telah berakar) diaklimatisasikan sampai bibit cukup kuat untuk ditanam dilapang.

Aklimatisasi. Dapat dilakukan di rumah kaca, rumah kasa atau pesemaian, yang kondisinya (terutama kelembaban) dapat dikendalikan. Planlet dapat ditanam dalam dua cara. Pertama, planlet ditanam dalam polibag diameter 10 cm yang berisi media (tanah + pupuk kandang) yang telah disterilkan.

Planlet (dalam polibag) dipelihara di rumah kaca atau rumah kasa. Kedua, bibit ditaruh di atas bedengan yang dinaungi dengan plastik. Lebar pesemaian 1-1,2 m, panjangnya tergantung keadaan tempat. Dua sampai tiga minggu sebelum tanam, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (4 kg/m2) dan disterilkan dengan formalin 4%. Planlet ditanam dengan jarak 20 cm x 20 cm.

Aklimatisasi
Aklamatisasi berlangsung selama 2-3 bulan. Aklimatisasi cara pertama dapat dilakukan bila lokasi pertanaman letaknya jauh dari pesemaian dan cara kedua dilakukan bila pesemaian berada di sekitar areal pertanaman.

Beberapa gambaran dan potensi yang bisa dimunculkan dalam kultur jaringan diantaranya adalah :
Ø Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.
Ø Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan.
Ø Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine)
Ø Kloning, tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.
Ø Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi
Ø Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang
sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek.

 http://www.pintarbiologi.com/2015/01/pengertian-teknik-dan-manfaat-kultur-jaringan.html

Sabtu, 31 Januari 2015

TUGAS KKPI KELAS 4





PT. NOVITA’S ORCHIDS
PT. NOVITA’S ORCHIDS merupakan perusahaan kultur jaringan anggrek dan budidaya anggrek

 KOMODITAS
            Anggrek yang dibudadayakan antara lain :
1.       Anggrek bulan
2.       Anggrek dendro
3.       Anggrek vanda
4.       Anggrek cattleya        


      PENANGANAN QUALITY CONTROL PERUSAHAAN
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang esensial dari kultur jaringan anggrek ini Yang Baik untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Keterlibatan dan komitmen semua pihak yang berkepentingan pada semua tahap yang merupakan keharusan untuk mencapai sasaran mutu mulai dari awal pembuatan sampai kepada distribusi produk jadi.
Ruang lingkup Pengawasan Mutu mencakup :
1.       Kontam atau tidaknya anggrek
2.       Mati atau tidaknya anggrek
3.       Media yang digunakan
4.       Pertumbuhan anggrek
5.       Warna bunga

PENANGANAN LIMBAH PERUSAHAAN
            Limbah dari perusahaan ini adalah berupa kardus-kardus bekas tempat bahan baku atau bahan kemas yang telah dipesan, selain itu limbah juga berasal dari proses produksi yaitu berupa botol-botol, label atau box produk, plastik-plastik segel yang reject.
 Penanganan limbahnya dengan cara dibakar untuk limbah yang tidak bisa didaur ulang dan untuk yang bisa didaur ulang misalnya pada kardus-kardus atau botol plastik akan dikumpulkan yang kemudian akan dijual kepada pengepul-pengepul yang biasanya datang. Sedangkan untuk limbah bahan baku seperti serbuk,cara penanganan limbahnya yaitu dengan dicampur air kemudian disiramkan ke tanah sebagai pupuk karena serbuk-serbuk yang digunakan tidak berbahaya dan berasal dari sarian tumbuhan.

DASAR
1.       Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2.       Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) dapat disetujui dengan ketentuan sebagai berikut :
a.       Persetujuan ini merupakan rekomendasi untuk bahan pertimbangan proses perizinan operasi sesuai peraturan yang berlaku;
b.      Pemrakarsa wajib melaksanakan isi Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) dan memenuhi segala peraturan/ketentuan yang berkaitan dengan izin yang diberikan;
c.       Pemrakarsa dijawibkan untuk melakukan pengelolaan dampak sosial dan teknis seperti pengelolaan limbah cair, padat, lalu lintas, larian air hujan dan keberadaan air tanah;
d.      Persetujuan berlaku selama kegiatan sesuai dengan peruntukkan dan pemanfaatan ruang, tidak bertentangan dengan kepentingan umum serta bagi kegiatan dengan data-data tersebut diatas;
e.      Pengelolaan limbah/sampah dapat bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) atau pihak ketiga yang telah berizin sesuai ketentuan tang berlaku;
f.        Pemrakarsa wajib melakukan penanaman pohon peneduh atau yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
g.       Pemrakarsa wajib menjaga kebersihan dan keindahan disekitar lokasi kegiatan;
h.      Menyediakan tempat sampah dilokasi kegiatan yang dinggap penting dan strategis, dengan menyediakan 2 (dua) jenis tempat sampah, yaitu:
1.       Warna hitam untuk kategori sampah anorganik
2.       Warna hijau untuk kategori sampah organik
i.         Limbah cair proses pengolahan dari kegiatan saudara tidak dibuang secara langsung kesaliran yang menuju drainase, tetapi harus diolah terlebih dahulu, disarankan memiliki dan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sederhana;
j.        Limbah produk yang tidak terpakai dan tempat pembungkus/media yang dihasikan dari usaha dan/atau kegiatan saudara tidak dibuang sembarang, tapi harus dikelola denganbaik sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
k.       Pemrakarsa wajib menguji kualitas air bersih sebanyak 1 (satu) titik pada air tanah di sekitar lokasi kegiatan ntuk mengetahui kualitas air bersih, dikhawatirkan jika suatu saat terjadinya pencemaran lingkungan BLH Temanggung dapat mengetahui kualitas air bersih sebelum terjadinya pencemaran, hal ini sesuai dengan Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/X/1990
l.         Pemrakarsa wajib membuat sumur resapan, lubang resapan biopori atau pengumpul air hujan, pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan.



1.     HRD dan standard Pegawai Perusahaan 

Perusahaan NOVITA’S ORCHIDS mempunyai karyawan sejumlah 10 orang yang terbagi dalam pabrik.
Untuk pabrik  Hari kerja karyawan dari senin sampai jum’at, hari sabtu setengah hari dan hari minggu libur. Untuk jam kerjanya dari jam 07.30 sampai dengan 16.
00
Istirahat dari jam 12.00 sampai jam 13.00, untuk hari jum’at istirahat dari jam 11.00 sampai jam 13.00.

2.      Produk hasil olahan dan sasaran pemakai local/Eksport/ Import Perusahaan

Produk yang dihasikan dari perusahaan ini adalah berupa madu obat herbal.
Sekarang ini obat herbal sudah semakin banyak dicari oleh konsumen karena diyakini aman/tidak ada efek samping untuk dikonsumsi dalam jangaka panjang.  Namun karena harganya yang relatif mahal obat herbal tidak terlalu diminati untuk kalangan bawah, mahalnya harga produk ini disebabkan oleh susahnya bahan baku untuk di dapatkan sehingga harga bahan bakunya saja sudah mahal.

3.      System Pemasaran produk/jasa Perusahaan 
                                                         
secara umum produksi kami di pasarkan hanya di wilayah indonesai seperti jawa,Kalimantan dan sumatra


4.     Pola Kerja Sama

5.     Kepedulian ke Lingkungan sekitar Perusahaan ( beasiswa, Rekruit tenaga kerja sekitar, dana social, pengabdian masyarakat dll)

1.       PT.NOVITA’S ORCHIDS memberikan Reward atau penghargaan akan diberikan oleh perusahaan kepada karyawan setiap setahun sekali menjelang lebaran ‘Idul Qurban yang besarnya akan ditentukan kemudian. Adapun tujuan pemberian reward tersebut adalah untuk mendorong motifasi Karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja. Reward dibuat dalam bentuk surat tertulis.
2.       Bagi karyawan yang menurut penilaian / pertimbangan perusahaan mempunyai kecakaoan luar biasa, penuh inisiatif, mempunyai semangat kerja yang tinggi, berdedikasi, bertanggung jawab dalam membantu pengembangan perusahaan, maka perusahaan akan mempertimbangan kemungkinan promosi / kenaikan jabatan pada tingkat yang lebih tinggi dengan melihat formasi struktur kepegawaian bila mengijinkan.

Minggu, 02 Maret 2014

Cara Merawat Tanaman Hias Media Hidrogel


 



Pada dasarnya hydrogel adalah polymer baik itu sintetik ( e.g. polyaclamide and polyvinyl alcohol) , natural ( e.g. alginate and gelatin) , atau biologi ( e.g. collagen and amnion) yg mengandung/ dapat menyerap air. Hydrogel bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena sifat-sifat ini hydrogel sangat berguna untuk absorbant/ water resevoir, immobilisator dan release bahan-bahan tertentu ( e.g. obat, pupuk, parfum and vitamin) dan punya prospek untuk tissue engineering. Di beberapa tempat, campuran antara hydrogel dan tanah untuk memperlambat kekeringan air pada tanaman atau untuk maksud pengaturan pemupukan sudah dikembangkan.

Hydrogel yang kita bahas sekarang adalah senyawa hasil perkembangan di bidang perkebunan yang konon mampu menyimpan 400 kali lipat dari berat air. Karena sifat inilah hydrogel mampu menggantikan media tanah, batu, atau air sekalipun. Selain terlihat lebih indah, menanam dengan menggunakan hydrogel memiliki perawatan yang lebih mudah. Kalau tanaman sudah mampu beradaptasi dengan baik, kita hanya cukup menyemprotnya satu sampai dua bulan sekali saja. Selain itu, hydrogel juga tepat digunakan untuk merangkai bunga potong agar bertahan segar lebih lama.

Cara Pembuatan Media Tanam Hydrogel
1. Tuangkan air sebanyak 1500ml ( 1 botol plastik besar) ke dalam wadah penampungan hydrogel. Dianjurkan air matang agar hydrogel tetap steril. Suhu air sedang ( tidak panas & tidak terlalu dingin) .

2. Masukkan hydrogel kering ke dalam wadah yang sudah terisi air, lalu aduk sekitar 10 detik ( agar warnanya menyebar) . Diamkan hydrogel selama 4 jam. Sebaiknya dalam kondisi tertutup agar tidak tercampur debu/ kotoran. Setelah itu, tiriskan hydrogel. Bilas 1 kali dengan air biasa, lalu tiriskan kembali selama 30 menit.

3. Hydrogel siap dipindahkan ke wadah/ vas kaca untuk tanaman.

4. Untuk penyesuaian warna, hidrogel bisa direndam lebih lama atau ditambah air agar warna lebih muda. Sebaiknya hydrogel tidak direndam lebih dari 6 jam karena akan mereduksi warna & unsur hara.

5. Hydrogel bisa juga direndam sambil menambahkan sedikit pupuk tambahan yang tidak merusak warna, sesuai dosis agar unsur hara bertahan lebih lama. Pada dasarnya hydrogel yang dijual sudah mengandung pupuk ( unsur hara bisa bertahan efektif 2 bulan) . Catatan penting: Penambahan pupuk berlaku, hanya jika diperlukan, dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta tidak menyebabkan kerusakan warna & hydrogel.

Perawatan Hydrogel
1. Bila sudah sekitar satu bulan terlihat hydrogel menyusut, semprotlah hydrogel dengan air menggunakan handsprayer. Air yang diberikan jangan terlalu banyak sampai dapat menyebabkan genangan pada gelas yang akan mengakibatkan kebusukan pada akar

2. Atau, untuk penambahan air yang lebih sempurna, pisahkan hydrogel Anda dari tanaman, lalu rendam dalam air hangat + 30 menit, sampai kembali mengembang. Sementara tanaman direndam pada air bersih di tempat terpisah. Bila hydrogel Anda terdiri dari campuran lebih dari satu warna, pisahkan ke dalam wadah rendaman yang berbeda. Lalu, tiriskan hydrogel dan siap ditempatkan kembali ke dalam gelas.

3. Hydrogel jangan terlalu sering dipegang atau direndam dalam air, cukup 1 kali dalam kurun waktu 1 sampai 2 bulan saja, agar tidak merusak daya kembang susut hydrogel. Kecuali jika Hydrogel Anda berlumut, maka Anda dapat melakukan langkah no.4 tanpa harus menunggu 1 bulan

4. Bila gelas dan hydrogel terlihat berlumut dan berbau, segera keluarkan hydrogel Anda dan bilas dengan air hangat sampai lumutnya benar-benar hilang, lalu hydrogel dapat digunakan kembali.

5. Usia hydrogel = + 1 tahun. Jika terjadi penyusutan, bisa direndam ( s/ d mengembang) dan digunakan kembali.
Usia efektif unsur hara hydrogel = + 2 bulan. Setelah itu bisa diberi pupuk tambahan sesuai dosis.
Usia warna hydrogel = + 2 bulan. Bisa lebih jika hydrogel tidak terlalu sering dibasuh/ direndam dengan air. Jika warna hydrogel terlihat memudar, bisa diwarnai kembali dengan pewarna kue ( setelah itu dibilas) .

Perawatan Tanaman
1. Tanaman sesekali dapat disemprot dengan air menggunakan handsprayer pada daunnya saja

2. Apabila daun kotor, bersihkan debu yang menempel dengan menggunakan tissue basah sampai mengkilap

3. Jika tanaman menguning, ada dua kemungkinan. Pertama, tanaman kekurangan zat hara, dapat diatasi dengan pemupukan ( lihat langkah no.5) . Kedua, tanaman kekurangan cahaya matahari. Penanggulangannya, gelas berisi hydrogel ditutupi lapisan gelap tak tembus cahaya ( misalnya polybag warna hitam) sampai terlihat hanya tanamannya saja, untuk mencegah tumbuhnya lumut pada hydrogel karena terkena cahaya matahari langsung. Lalu letakkan gelas di tempat yang terkena cahaya matahari pada pagi hari. Langkah ini sangat baik untuk dilakukan 1 sampai 2 minggu sekali ataupun sebulan sekali. Untuk mengganti cahaya matahari, dapat menggunakan lampu neon dengan daya minimal 10 watt

4. Jika akar tanaman membusuk, segera keluarkan tanaman dari hydrogel, kemudian buang akar yang membusuk. Cucilah tanaman dan bilas sampai bersih, saring sampai tiris

5. Pemupukan dapat diberikan 3 sampai 6 bulan sekali atau jika tanaman terlihat kekurangan zat hara padahal cahaya matahari mencukupi. Pemupukan dilakukan dengan menyemprotkan pupuk daun menggunakan handsprayer.. Pupuk yang dapat digunakan misalnya gandasil, hyponex, forest, dan sejenisnya, dengan dosis sesuai label pada kemasan. Bisa didapatkan di toko-toko pertanian.

6. Agar tanaman tetap segar, sebaiknya diletakkan dalam ruangan dengan temperatur sejuk ( tidak pengap) .

Pemindahan Tanaman
1. Siramlah dahulu pot tanaman sehingga tanaman mudah dicabut
2. Angkatlah tanaman dari pot secara hati-hati agar tidak banyak akar yang rusak
3. Rendam tanaman dalam air selama + 1 jam supaya tanah mudah dibersihkan dari akar
4. Cucilah semua bagian tanaman dengan air bersih sampai seluruh daun, batang, dan perakarannya bersih. Perakaran yang terlalu panjang dapat dipotong
5. Simpan tanaman dalam wadah berisi air selama semalam supaya tanaman dapat beradaptasi
6. Setelah diadaptasikan, buanglah akar yang rusak, patah, atau membusuk. Kemudian tanaman dicuci sekali lagi.
7. Tanaman harus benar-benar bersih dari tanah karena tanah dapat membuat rusak hydrogel dan menjadikan hydrogel mudah ditumbuhi lumut
8. Tanaman siap untuk dimasukkan ke dalam media hydrogel. Pertama-tama masukkan hydrogel sebagian, kira-kira seperempat volume gelas) , kemudian masukkan tanaman, lalu masukkan hydrogel sisanya sampai semua akar tertutup.

Beberapa sebab utama kegagalan menanam dengan hydrogel, yang mengakibatkan tanaman layu/ mati:
1. Ruangan yang kurang sejuk, ( pengap/ panas & terlalu lembab) . Tak ada pantulan sinar. Terhambatnya aliran udara.
2. Penirisan hydrogel kurang dari 30 menit, menyebabkan genangan air berlebih yang membuat akar jadi busuk.
3. Akar terlalu banyak dipotong. Sebaiknya akar disesuaikan dengan kondisi vas, tidak terlampau padat.

Tanaman yang akan ditanam dalam hydrogel harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
* tahan genangan ( kadar air berlebih) ,
* tahan kelembaban tinggi,
* tanaman indoor ( yang dapat hidup dengan cahaya pantulan atau cahaya tidak langsung) ,
* serta umumnya tidak berkayu dan tidak berbunga.

Jika Anda telah mendapatkan keasyikan menanam dengan cara ini tentu anda akan terus mencoba dengan berbagai jenis tanaman lain yang sesuai.
Pembungaan membutuhkan cahaya yang besar, sedangkan cahaya yang demikian akan membuat hydrogel berlumut. Tanaman seperti kaktus, mawar, anggrek, beringin, kenanga, melati, palem, tidak dapat ditanam dalam hydrogel. Tanaman seperti teratai, eceng gondok, dan yang sejenis, juga tidak cocok ditanam dengan hydrogel karena membutuhkan supply air yang sangat tinggi dan butuh cahaya matahari langsung.

Jenis-jenis tanaman yang sampai saat ini bisa ditanam dalam hydrogel, adalah
: Aglaonema sp, Anthurium sp ( berbagai jenis kuping gajah) , Diffenbachia sp, Philodendron sp, Dracaena sp ( bambu china, bambu jepang) , Scidapsus sp ( sirih belanda) , Syngonium sp, Spathiphyllum sp, Cyperus sp ( rumput payung) , Cordyline sp ( berbagai jenis hanjuang) , Monsteradeciliosa ( Philodendron berdaun belah) , rumput hias ( berwarna hijau dengan garis putih di sisi daun dan ber-umbi) , bambu rejeki, sansiviera, sirih hias, sri rejeki, serta tanaman sayuran seperti caisim, selada dan kangkung.